Saat Anda membaca laporan keuangan perusahaan, salah satu indikator yang sering dicatat adalah jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham. Dividen ini mencerminkan berapa besar laba yang dibagikan, sekaligus menunjukkan kesehatan arus kas perusahaan dan kebijakan perusahaan dalam menghargai investor. Yuk, kita pelajari bagaimana cara menghitung dividen dengan mudah dan akurat!
Apa Itu Dividen yang Dibayar?
Dividen yang dibayar adalah total uang tunai yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba bersih yang diperoleh. Dividen ini bisa dibayarkan sebagai dividen interim (saat tahun berjalan) atau dividen final (setelah laba tahunan diputuskan). Dividen jenis lain juga mencakup dividen saham, property, skrip, atau likuidasi, tetapi di sini kita fokus pada dividen tunai.
Rumus Dasar Menghitung Dividen yang Dibayar
Secara umum, berikut ini beberapa langkah untuk menghitung dividen yang dibayar:
1. Hitung Total Dividen
Perusahaan menetapkan persentase dari laba bersih untuk dibayarkan sebagai dividen.
Total Dividen = Laba Bersih x Dividend Payout Ratio (DPR)
Contoh:
Laba bersih = Rp 50 miliar; DPR = 40%
→ Total Dividen = Rp 50 miliar × 40% = Rp 20 miliar
2. Hitung Dividen per Saham (DPS)
DPS = Total Dividen ÷ Jumlah Saham Beredar
Jika saham beredar 100 juta lembar:
→ DPS = Rp 20 miliar ÷ 100 juta = Rp 200 per saham
3. Hitung Dividend Yield
Untuk investor, nilai dividen juga dibandingkan dengan harga saham saat ini:
Dividend Yield = (DPS ÷ Harga Saham) × 100%
Misalnya harga saham Rp 4.000:
→ Yield = (200 ÷ 4.000) × 100 % = 5%
Contoh Lengkap Perhitungan Dividen yang Dibayar
Misalnya:
- Laba bersih: Rp 120 miliar
- DPR: 50%
- Saham beredar: 200 juta lembar
- Harga saham: Rp 2.000
Total Dividen = 120 × 50% = Rp 60 miliar
DPS = 60 miliar ÷ 200 juta = Rp 300
Dividend Yield = (300 ÷ 2.000) × 100% = 15%
Dengan data ini, maka Anda dapat mengetahui bahwa setiap lembar saham memberi return tunai Rp 300 dan yield-nya cukup menarik di 15%.
Mengapa Penting Menghitung Dividen?
- Menilai seberapa besar laba yang dibagikan ke investor.
- Mengetahui jumlah tunai yang akan diterima per saham.
- Membandingkan atraktivitas return dividen dengan alternative investasi lain.
- Menilai kebijakan dividen perusahaan – apakah lebih memilih bagikan atau reinvestasi.
Tips Praktis
- Perhatikan pengumuman DPR dan rasio sebelum RUPS.
- Cek jumlah saham beredar terbaru agar DPS lebih akurat.
- Bandingkan dividend yield dengan industry peer untuk menilai daya tarik investasi.
- Pertimbangkan pajak dividen (misal dipotong 8%) dalam perhitungan pendapatan bersih.
Kesimpulan
Dengan memahami cara menghitung dividen yang dibayar—yakni lewat total dividen, DPS, dan dividend yield Anda bisa menilai return dari investasi saham secara lebih tepat. Hal ini sangat membantu Anda sebagai investor untuk memilih saham dengan cash return terbaik, serta membantu perusahaan dalam merancang kebijakan pembagian laba yang seimbang.Kalau Anda membutuhkan bantuan dalam menghitung, mencatat, atau merancang kebijakan dividen perusahaan—yuk berkonsultasi terkait bisnis atau akuntansi sekarang. Hubungi customer service kami! Tim profesional dari duduksantai.id siap membantu Anda mencapai sistem keuangan dan kebijakan dividen yang sehat serta sesuai regulasi.