Ketika Anda membeli aset seperti mesin, kendaraan, atau peralatan kantor, sebenarnya Anda juga mencatat “nilai buku aktiva” di neraca. Nilai ini menjadi tolok ukur penting untuk mengevaluasi seberapa banyak nilai tersebut sudah terdepresiasi atau masih tersisa. Memahami perhitungan nilai buku aktiva membantu Anda dalam pengambilan keputusan investasi dan pelaporan keuangan. Yuk, pelajari langkahnya berikut ini!
Apa Itu Nilai Buku Aktiva?
Nilai buku aktiva (atau dalam bahasa Inggris disebut net book value) adalah nilai tercatat suatu aset di neraca — yaitu harga perolehan awal dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi, dan (jika ada) penurunan nilai / impairment sebelumnya. Intinya, nilai ini mencerminkan seberapa besar nilai aset tersebut tetap berguna dari sisi akuntansi saat ini.
Cara Menghitung Nilai Buku Aktiva
Berikut ini rumus dan langkah-langkah untuk menghitung nilai buku aktiva:
1. Harga Perolehan (Cost)
Ini adalah total biaya yang dikeluarkan saat memperoleh aset, termasuk ongkos beli, instalasi, dan biaya langsung lainnya
2. Akumulasi Penyusutan
Jumlah penyusutan yang sudah dibebankan sejak awal sampai periode laporan saat ini. Penyusutan bisa dihitung dengan berbagai metode, seperti garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun, atau per jam kerja.
3. Nilai Buku Aktiva
Rumus akhirnya:
Nilai Buku Aktiva = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
Jika ada penurunan nilai (impairment), bisa dikurangi tambahan biaya itu juga.
Contoh Praktis
Bayangkan Anda membeli mesin senilai Rp 100 juta dengan estimasi umur manfaat 5 tahun, tanpa nilai residu.
Metode penyusutan: garis lurus → Rp 20 juta per tahun.
Akhir tahun ke-1:
- Akumulasi penyusutan = Rp 20 juta
- Nilai buku = 100 – 20 = Rp 80 juta
Akhir tahun ke-3:
- Akumulasi penyusutan = Rp 60 juta
- Nilai buku = 100 – 60 = Rp 40 juta
Jika suatu saat nilai pasar mesin turun (misalnya karena kerusakan), Anda juga bisa menyesuaikan nilai buku dengan biaya impairment.
Mengapa Ini Penting?
- Pelaporan Keuangan: Menyajikan nilai bersih aset di neraca secara akurat.
- Perencanaan dan Penggantian Aset: Mengetahui kapan aset sudah “pensiun” dari sisi nilai buku.
- Analisis Investasi: Menilai ROI serta potensi margin keuntungan saat menjual aset.
- Kepatuhan PSAK/IFRS: Kewajiban akuntansi standar internasional mencakup pengakuan penyusutan dan impairment.
Checklist Perhitungan & Pencatatan
- Tentukan: harga perolehan, umur manfaat, dan metode penyusutan.
- Hitung penyusutan tiap periode dan akumulasinya.
- Kurangi dari harga perolehan untuk mendapat nilai buku.
- Jika terjadi penurunan nilai, hitung dan akui impairment.
- Catat di jurnal akuntansi:
Debit Depresiasi Expense
Kredit Akumulasi Penyusutan
Kesimpulan
Menghitung nilai buku aktiva bukan hanya sekedar hitungan, namun juga refleksi keadaan aset Anda dalam neraca. Dengan memahami nilai buku, Anda dapat mengelola investasi aset, pelaporan pajak, hingga strategi penggantian aset secara lebih bijak.Jika Anda ingin memetakan jadwal penyusutan otomatis, menghitung amortisasi kompleks, atau menyesuaikan impairment dengan tepat, silakan berkonsultasi terkait bisnis atau akuntansi sekarang. Hubungi customer service kami! Tim profesional dari duduksantai.id siap membantu Anda menerapkan perhitungan yang akurat dan sesuai standar.