Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif, Anda pasti ingin tahu seberapa efisien operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Salah satu metrik untuk menilainya adalah rasio operating atau operating profit margin (margin laba operasional).
Rasio ini menunjukkan berapa banyak pendapatan yang tersisa setelah semua biaya operasional ditutup—sebelum potongan bunga dan pajak—sehingga memberikan gambaran murni tentang performa perusahaan.
Apa Itu Rasio Operating Profit Margin?
Rasio operating profit margin, sering disingkat OPM atau ROS (Return on Sales), adalah indikator yang mengukur persentase laba operasi dari total penjualan bersih. Laba operasi dihitung setelah menurunkan biaya pokok dan beban operasional seperti penjualan, administrasi, dan penyusutan, namun sebelum pajak dan bunga.
Dengan rasio ini, Anda bisa menilai:
- Efisiensi manajemen dalam mengendalikan biaya operasional.
- Seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya untuk mendulang profit.
- Sehat tidaknya margin sebelum beban keuangan non-operasional.
Rumus & Langkah Menghitung Rasio Operating
Berikut ini rumus dan contoh perhitungan rasio operating profit margin:
1. Hitung Laba Operasi (EBIT)
Laba Operasi = Pendapatan Bersih – (HPP + Beban Operasional + Beban Penyusutan)
2. Terapkan Rumus Operating Profit Margin
OPM = Laba Operasi ÷ Pendapatan Bersih × 100%
Contoh Perhitungan
Ambil data PT Galaxi Solaria tahun 2014:
Penjualan bersih: Rp 19,8 juta
HPP: Rp 14,7 juta → Laba kotor Rp 5,1 juta
Beban operasional: Rp 2,39 juta → Laba operasi Rp 2,71 juta
→ OPM = 2,71 ÷ 19,8 × 100% ≈ 13,7 %
Menariknya, rasio turun dari 13,94% (2013) menjadi 13,7% (2014)—mengindikasikan manajemen perlu lebih efisien.
Bagaimana Menafsirkan Hasil?
- OPM yang tinggi (>20 %) menunjukkan efisiensi dan kontrol biaya yang baik.
- OPM moderat (10–20 %) masih dianggap sehat, tergantung industri.
- OPM rendah (<10 %) berati biaya operasional terlalu besar atau margin terlalu tipis.
Bandingkan hasil rasio operating profit margin perusahaan Anda dengan peer dan standar industri, karena setiap sektor punya benchmark berbeda.
Kenapa Rasio Ini Penting untuk Anda
- Evaluasi efisiensi operasional tanpa terganggu oleh aktivitas keuangan eksternal.
- Membandingkan kinerja antar periode atau perusahaan pesaing.
- Mendeteksi pengeluaran berlebih di biaya operasional sebelum menjadi masalah serius.
- Panduan strategi biaya—apabila OPM menurun, perlu review harga, pemasaran, atau struktur biaya.
Cara Meningkatkan Rasio Operating
- Optimalkan negosiasi biaya vendor.
- Kurangi biaya overhead seperti listrik, sewa, utilitas.
- Efisiensikan marketing & pengeluaran promosi.
- Gunakan automasi & teknologi untuk operasi harian.
- Review reguler lini produk atau layanan dengan margin rendah.
Kesimpulan
Rasio operating profit margin adalah alat penting dalam mengukur daya efisiensi operasional dan profitabilitas inti bisnis Anda. Dengan menghitung dan memantau rasio ini secara rutin, Anda bisa memastikan bahwa strategi operasional tetap sehat, biaya terkendali, dan profitabilitas optimal.Kalau Anda ingin membangun sistem pelaporan otomatis, benchmarking performa operasional, atau membutuhkan dukungan pengelolaan keuangan optimal—silakan berkonsultasi terkait bisnis atau akuntansi sekarang dengan menghubungi customer service kami. Tim ahli dari duduksantai.id siap untuk membantu Anda meraih kinerja keuangan yang kuat, efisien, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis!