Operasional yang efisien adalah salah satu kunci sukses sebuah perusahaan. Hal ini karena dapat mengurangi pemborosan, memperbesar margin keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja operasional, Anda bisa menggunakan rasio efisiensi operasional. Dengan memahami jenis-jenis rasio dan cara menghitungnya, Anda bisa mengidentifikasi area mana yang perlu diperbaiki. Simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Rasio Efisiensi Operasional?
Rasio efisiensi operasional adalah indikator keuangan yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya—baik aset maupun biaya—untuk menghasilkan pendapatan. Semakin rendah rasio (terutama yang membandingkan biaya terhadap penjualan), semakin baik efisiensi Anda.
Jenis-Jenis Rasio Efisiensi Operasional
Berikut ini 7 rasio utama yang biasa digunakan untuk memantau efisiensi perusahaan:
1. Rasio Perputaran Persediaan
Rumus: HPP ÷ Persediaan rata-rata
Menunjukkan seberapa cepat persediaan berubah menjadi penjualan. Semakin tinggi, artinya Anda efisien mengelola stok.
2. Days Sales Outstanding (DSO) atau Rasio Perputaran Piutang
Rumus: 365 ÷ (Piutang rata-rata ÷ Penjualan kredit)
Mencerminkan jumlah hari rata-rata untuk menagih piutang. Nilai rendah lebih baik—menandakan arus kas yang sehat
3. Rasio Perputaran Aset
Rumus: Penjualan bersih ÷ Total aset rata-rata
Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dari seluruh asetnya. Semakin tinggi, semakin efektif penggunaan aset.
4. Rasio Perputaran Aset Tetap
Rumus: Penjualan bersih ÷ Aset tetap rata-rata
Menilai efisiensi penggunaan mesin, gedung, dan alat dalam menghasilkan pendapatan .
5. Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan
Rumus: Biaya operasional ÷ Penjualan bersih
Mengukur proporsi biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan. Nilai yang lebih kecil mengindikasikan efisiensi yang baik .
6. Gross Profit Margin
Rumus: Laba kotor ÷ Penjualan bersih
Meskipun ini masuk kategori profitabilitas, margin kotor juga menunjukkan efisiensi karena mengukur kemampuan mengendalikan HPP.
7. Rasio Produktivitas Karyawan
Rumus: Penjualan ÷ Jumlah karyawan rata-rata
Mengukur output rata-rata per karyawan untuk menilai produktivitas tenaga kerja.
Cara Menggunakan dan Menganalisis Rasio-Efisiensi
- Bandingkan dengan standar industri – Setiap sektor memiliki benchmark sendiri; misalnya, di perbankan rasio efisiensi idealnya di bawah 50% .
- Pantau tren – Rasio yang menurun menunjukkan peningkatan efisiensi.
- Gabungkan dengan rasio lain – Misalnya likuiditas, profitabilitas, agar gambaran analisis makin lengkap.
- Telusuri penyebab rasio tidak ideal – Seperti tingginya biaya overhead, buruknya manajemen persediaan atau piutang.
Kiat Meningkatkan Efisiensi Operasional
- Optimalkan pengelolaan persediaan agar turnover cepat dan biaya penyimpanan turun.
- Perbaiki manajemen piutang dengan kebijakan kredit dan penagihan yang lebih ketat.
- Pengelolaan aset secara lebih efisien: perawatan berkala agar aset tetap produktif.
- Otomatisasi proses atau pelatihan karyawan agar produktivitas meningkat.
Kesimpulan
Menghitung dan memantau rasio efisiensi operasional membantu menilai sejauh mana bisnis berjalan optimal. Baik melalui analisis persediaan, piutang, aset, hingga produktivitas, semuanya memberi insight untuk pengembangan sistem operasional yang lebih baik.Kalau Anda ingin menerapkan sistem perhitungan rasio otomatis, benchmarking industri, atau strategi peningkatan efisiensi operasional, silakan berkonsultasi terkait bisnis atau akuntansi sekarang. Hubungi customer service kami! Tim profesional duduksantai.id siap membantu meningkatkan performa dan profitabilitas perusahaan secara berkelanjutan.