Sebelum Anda memutuskan membagi dividen, bayar utang, atau melakukan investasi besar, ada satu angka penting Anda pahami yaitu arus kas bebas. Arus kas bebas menunjukkan seberapa banyak kas yang benar-benar tersedia bagi pemilik usaha dan kreditor setelah perusahaan memenuhi kebutuhan operasional dan investasi agar bisnis tetap jalan. 

Dengan kata lain, angka ini menolong Anda menilai fleksibilitas keuangan perusahaan dan menjawab pertanyaan penting: berapa banyak uang tunai yang bisa dipakai tanpa mengorbankan kelangsungan operasi?

Apa Itu Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)?

Arus kas bebas (FCF) adalah kas yang dihasilkan dari operasi bisnis setelah dikurangi pengeluaran modal (capital expenditures atau CapEx) yang diperlukan untuk mempertahankan atau memperluas aset tetap perusahaan. FCF memberi gambaran kas yang tersedia untuk membayar dividen, membeli kembali saham, melunasi utang, atau menambah cadangan kas.

Baca juga:  Penomoran dan Contoh Chart Of Account dalam Akuntansi

Rumus Praktis Untuk Menghitung Arus Kas Bebas

Ada dua pendekatan yang sering dipakai:

Dari laporan arus kas (paling langsung dan andal):

Arus Kas Bebas = Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Operating Cash Flow) − Pengeluaran Modal (CapEx). 

Dari laba bersih (rekonsiliasi):

Arus Kas Bebas ≈ Laba Bersih + Depresiasi & Amortisasi − Perubahan Modal Kerja − CapEx.

Rumus kedua berguna bila Anda ingin “membangun” FCF dari laporan laba rugi dan neraca. 

Contoh Perhitungan Singkat Arus Kas Bebas

Misalnya perusahaan X di satu tahun mencatat:

Arus Kas dari Aktivitas Operasi = Rp 500.000.000

Pengeluaran Modal (CapEx) = Rp 150.000.000

Maka: Arus Kas Bebas = 500.000.000 − 150.000.000 = Rp 350.000.000.

Baca juga:  7 Tips Mengelola Akuntansi untuk Start-Up Secara Efektif

Kalau Anda pakai pendekatan laba: Laba Bersih Rp 200.000.000 + Depresiasi Rp 50.000.000 − Kenaikan Modal Kerja Rp 20.000.000 − CapEx Rp 100.000.000 = Rp 130.000.000.

Perbedaan angka mengilustrasikan kenapa sumber data dan definisi CapEx/modal kerja harus konsisten ketika membandingkan antar periode atau perusahaan. 

Mengapa FCF Penting dan Bagaimana Cara Menafsirkannya?

Baca juga:  7 Tips Mengatur Keuangan Bisnis yang Efektif

Cara Meningkatkan Arus Kas Bebas

Kapan Anda Perlu Fokus pada Arus Kas Bebas?

Jika Anda sedang menilai kelayakan membayar dividen, menimbang buyback, mengevaluasi akuisisi, atau merencanakan pelunasan utang, arus kas bebas adalah metrik yang wajib Anda hitung dan pahami. Butuh bantuan menghitung FCF yang akurat dari laporan keuangan Anda, atau ingin simulasi dampak CapEx terhadap kas jangka menengah? Hubungi customer service duduksantai.id — tim akuntan dan konsultan keuangan siap membantu Anda menyusun analisis FCF, memetakan strategi perbaikan, dan membuat keputusan yang lebih aman untuk pertumbuhan perusahaan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *