Mengelola bisnis berarti Anda harus memahami setiap rupiah yang keluar dari kantong. Apakah benar-benar efisien atau justru menjadi beban yang menggerus keuntungan. Salah satu komponen terbesar adalah biaya produksi, yakni total pengeluaran yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk siap jual. Artikel ini akan membantu Anda memahami komponen, cara menghitung, hingga strategi mengelola biaya produksi.

Apa Itu Biaya Produksi?

Secara umum, biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dijual. Berikut ini tiga unsur utamanya:

Baca juga:  Audit Keuangan : Pengertian dan Manfaat dalam Bisnis

Mengapa Penting Menganalisis Biaya Produksi Anda?

Menghitung dan mencermati biaya ini memberikan banyak keuntungan, antara lain:

Cara Menghitung Biaya Produksi

Berikut tahapan mudah untuk menghitung biaya produksi atau operasional perusahaan:

1. Hitung Total Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Contoh: Rp10 juta + Rp 20 juta – Rp 5 juta = Rp 25 juta.

Baca juga:  Mengapa Akuntansi Ekuitas Penting bagi Pemilik Bisnis?

2. Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Semua upah, tunjangan, dan lembur untuk tenaga produksi. Jika upah harian dan tunjangan diketahui, tinggal dijumlahkan .

3. Hitung Biaya Overhead

Termasuk listrik, air, sewa, perawatan, dan gaji staf pendukung. Misal Rp 5 juta per bulan.

4. Hitung Total Biaya Produksi

Total = bahan baku + tenaga kerja langsung + overhead

Contoh: Rp25 juta + Rp 10 juta + Rp 5 juta = Rp 40 juta .

5. Hitung Harga Pokok Produksi per Unit

HPP per unit = Total Biaya Produksi ÷ Jumlah produk jadi

Jika produksi 1.000 unit: Rp 40 juta ÷ 1.000 = Rp 40.000 per unit.

Mengelola Biaya Produksi dengan Bijak

Baca juga:  7 Tips Mengoptimalkan Penggunaan Kredit Usaha

Contoh Kasus Sederhana

Bayangkan usaha kue Anda memiliki persediaan awal Rp 5 juta, pembelian bahan baku Rp 15  juta dan persediaan akhir Rp 3 juta. Lalu bahan baku: Rp 17 juta, upah karyawan langsung: Rp 8 juta, dan overhead (listrik, sewa, dll.): Rp 4 juta. Maka untuk menghitung total biaya produksi yaitu:

Total biaya produksi = Rp 17 juta + Rp 8 juta + Rp 4 juta = Rp 29 juta

Jika menghasilkan 1.000 kue → Rp 29.000 per kue

Kesimpulan

Memahami cara menghitung dan mengelola biaya produksi adalah langkah penting agar bisnis Anda tetap kompetitif dan menguntungkan. Ketika Anda mencermati setiap komponen biaya maka Anda bisa menentukan strategi harga yang masuk akal, mengelola stok dengan efisien, dan merencanakan keuangan jangka panjang dengan lebih matang.

Kalau Anda ingin dibantu merumuskan strategi pengelolaan biaya produksi atau membutuhkan panduan akuntansi bisnis yang tepat, silakan berkonsultasi dengan duduksantai.id sekarang. Hubungi customer service kami dan dapatkan solusi yang akurat untuk usaha Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *