​Dalam dunia akuntansi, istilah “other accounts receivable” mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang masih baru terjun ke dalam pengelolaan keuangan perusahaan. 

Namun, memahami konsep ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua aset perusahaan tercatat dengan akurat dan transparan. “Other accounts receivable” merujuk pada piutang yang dimiliki oleh perusahaan selain dari piutang usaha utama, seperti tagihan kepada karyawan, piutang bunga, atau klaim asuransi. 

Memahami dan mengelola piutang ini dengan baik dapat membantu perusahaan dalam menjaga kesehatan keuangan dan menghindari potensi kerugian akibat piutang tak tertagih.​

Apa Itu Other Accounts Receivable?

Other accounts receivable adalah piutang yang dimiliki oleh perusahaan yang tidak berasal dari penjualan barang atau jasa utama. Ini mencakup berbagai jenis tagihan atau klaim yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak ketiga, seperti:​

Baca juga:  7 Cara Meningkatkan Omset Penjualan Bisnis Anda

Mengapa Other Accounts Receivable Penting?

Meskipun jumlahnya mungkin tidak sebesar piutang usaha utama, namun tetap merupakan aset yang berharga bagi perusahaan. Mengelola piutang ini dengan baik dapat membantu perusahaan dalam beberapa hal, seperti:​

Selain itu, pencatatan yang akurat terhadap piutang ini, penting juga untuk kepatuhan terhadap standar akuntansi dan peraturan perpajakan yang berlaku.​

Cara Mengelola Other Accounts Receivable

Untuk mengelola piutang ini secara efektif, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

Baca juga:  Metode dan Cara Membuat Jurnal Penutup Akuntansi

Perbedaan Other Accounts Receivable dan Accounts Receivable

Meskipun sekilas terlihat mirip, other accounts receivable dan accounts receivable memiliki perbedaan mendasar dari segi asal transaksi. Accounts receivable berasal dari aktivitas utama perusahaan, yaitu penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. 

Sementara itu, other accounts receivable muncul dari transaksi non-penjualan, seperti pinjaman karyawan, piutang bunga, atau klaim asuransi. Jadi, perbedaan utama terletak pada sumber piutangnya. Keduanya tetap masuk dalam aset lancar, namun pengelolaannya bisa berbeda tergantung jenis dan risikonya.

Kesimpulan

Other accounts receivable adalah komponen penting dalam laporan keuangan yang mencerminkan piutang non-penjualan perusahaan. Meskipun sering kali jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan piutang usaha utama, pengelolaan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. 

Baca juga:  8 Tips Menghindari Kesalahan Pembuatan Laporan Keuangan

Dengan menggunakan sistem akuntansi yang terintegrasi, perusahaan dapat lebih mudah dalam mencatat, memantau, dan menagih piutang ini. Hubungi customer service kami sekarang dan dapatkan solusi akuntansi terbaik yang sesuai kebutuhan bisnis Anda bersama duduksantai.id.​

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *