Mengelola bisnis bukan hanya soal mencatat laba dan rugi, tapi juga memastikan arus kas bisa menopang semua aktivitas sehari-hari. Seringkali laba besar belum tentu menjamin kelancaran keuangan jika arus kas operasional tidak dikelola dengan baik. Itulah mengapa memahami arus kas operasional menjadi krusial bagi kelangsungan usaha. 

Artikel ini akan menjelaskan mengenai metode umum menghitung arus kas operasional, lengkap dengan definisi, rumus, dan langkah praktis yang bisa langsung Anda terapkan.

Apa Itu Arus Kas Operasional?

Arus kas operasional (operational cash flow) adalah jumlah bersih kas yang dihasilkan dari aktivitas utama bisnis—seperti penjualan produk atau jasa, pembayaran supplier, gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya. Angka ini menampilkan seberapa sehat perusahaan dalam mengelola uang tunai untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari.

Baca juga:  Mengenal Biaya Tetap dalam Akuntansi beserta Contohnya

Berikut ini beberapa alasan mengapa operational cash flow penting:

Metode Perhitungan Arus Kas Operasional

Berikut ini beberapa metode perhitungan operational cash flow yang umum digunakan:

1. Metode Langsung (Direct Method)

Metode ini mencatat langsung aliran kas masuk dan keluar terkait operasional, seperti:

Rumus sederhananya:

Arus Kas Operasional = Total Kas Masuk – Total Kas Keluar terkait operasional

Contoh praktis:

Baca juga:  Rencana Keuangan Perusahaan Jangka Panjang

Anda menerima Rp 500 juta dari pelanggan dan membayar Rp 350 juta untuk supplier, gaji, dan pajak. Maka operational cash flow = Rp 500 juta – Rp 350 juta = Rp 150 juta.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Lebih populer karena mudah dilakukan, metode ini berangkat dari laba bersih dan memperhitungkan penyesuaian seperti non-kas dan perubahan modal kerja.

Rumus umum:

Arus Kas Operasional = Laba Bersih + Beban Non-Kas + Perubahan Modal Kerja

Langkahnya:

Contoh:

Laba bersih Rp 200 juta + penyusutan Rp 20 juta – peningkatan piutang Rp 10 juta + peningkatan utang usaha Rp 5 juta = operational cash flow Rp 215 juta.

Langkah Praktis untuk Anda

  1. Pilih metode: langsung jika Anda memiliki catatan kas mendetail, tidak langsung jika hanya mengandalkan laporan laba rugi dan neraca.
  2. Kumpulkan data:
  1. Hitung arus kas operasional sesuai rumus metode pilihan.
  2. Analisis hasil: pastikan positif dan cukup untuk operasional serta ekspansi. Jika negatif, perlu strategi efisiensi atau pendanaan.
Baca juga:  Pengertian dan Manfaat Manajemen Administrasi Bisnis

Kesimpulan

Arus kas operasional adalah indikator vital yang menunjukkan seberapa baik bisnis Anda menghasilkan dan memanfaatkan kas dari aktivitas inti. Dengan memilih metode langsung maupun tidak langsung, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan penghitungan sesuai data yang tersedia. Pastikan nilai arus kas operasional Anda tetap positif sebagai fondasi bisnis yang stabil.

Jika Anda ingin dibimbing dalam menyusun laporan arus kas operasional atau strategi akuntansi lebih lanjut, jangan ragu berkonsultasi dengan duduksantai.id sekarang juga. Hubungi customer service kami dan tim ahli siap untuk membantu Anda membangun sistem keuangan yang akurat, sehat, dan siap berkembang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *